February 19, 2012

Analisis Contoh Kasus Abnormal


Hallo! Berdasarkan postingan saya sebelumnya yang membahas beberapa hal tentang psikologi abnormal, kali ini saya akan menampilkan 1 contoh kasus yang berkaitan dengan perilaku abnormal. Berikut ini adalah contoh kasusnya.

CONTOH KASUS
Ratna berusia 10 tahun seringkali mengeluhkan akhir-akhir ini melihat seorang anak perempuan kecil yg mengikutinya ke mana saja ia pergi. Ratna bahkan seringkali terlihat sedang bercakap-cakap dgn anak kecil tsb. Anak kecil itu seringkali memberitahu Ratna akan situasi-situasi bahaya yg akan dihadapi di depannya. Orangtua Ratna merasa takut dgn perilaku anaknya tsb. Orangtua Ratna sangat berharap perilaku anaknya akan berubah. Keluarga pernah membawa Ratna ke seorang Kyai dan beliau mengatakan bahwa Ratna memang memiliki kemampuan ‘indera keenam’ sehingga dapat melakukan interaksi dgn makhluk gaib.

Berdasarkan kasus tersebut apakah perilaku Ratna termasuk kedalam abnormal atau normal?

Saya mencoba untuk menganalisis kasus tersebut dengan menggunakan kriteria perilaku abnormal yang sebelumnya pernah saya tulis diblog ini.
Ciri-ciri tersebut adalah:

  1. Statistical infrequency
Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva.
Pada ciri ini terlihat bahwa Ratna terdapat dikurva diluar rata-rata, karena tidak banyak orang yang memiliki kemampuan merasakan adanya keberadaan oranglain (anak kecil) yang sebenarnya tidak nyata terlihat, dan hanya Ratna yang bisa melihat dan Ratna juga seolah-olah bisa mengetahui apa hal-hal bahaya yang akan menimpanya.

  1. Unexpectedness
Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi.
Berdasarkan ciri yang kedua jika kita melihat pada kasus diatas Ratna pun memiliki kecenderungan merespon yang tidak diharapkan, seperti berbicara dengan anak kecil tersebut yang sebenarnya tidak dapat dilihat orang lain dan cenderung terlihat Ratna berbicara seorang diri.

  1. Personal distress
Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
Dalam kasus ini Ratna mengeluhkan bahawa dia merasa terganggu dengan kemunculan anak kecil perempuan tersebut. Dan ketakutan pun bukan hanya dirasakan Ratna tetapi orangtuanya pun merasa resah dengan keadaannya tersebut.

Setelah dilakukan analisis kasus berdasarkan beberapa ciri-ciri diatas, saya dapat menarik kesimpulan bahwa perilaku Ratna termasuk kedalam abnormal.

Postingan diatas merupakan analisis tugas saya, setelah dibahas dimata kuliah abnormal bersama dosen saya, ada beberapa hal yang harus saya ralat.
Berdasarkan contoh kasus diatas ternyata Ratna termasuk kedalam perilaku yang normal, kemampuan dirinya bisa melihat anak kecil dan bisa mengetahui adanya bahaya merupakan anugrah yang dia dapat dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kelebihan tersebut tidak dapat diklasifikasikan kedalam perilaku abnormal.
Maaf atas kekeliruan saya terhadap postingan sebelumnya dan semoga bisa menjadi pembelajaran untuk semua :)

Demikianlah yang bisa saya bagi kali ini, semoga bermanfaat dan maaf bila ada kesalahan dalam penjabaran kali ini, jika ada ketidaksesuaian silahkan tinggalkan saran dan komentarnya. Terimakasih :))

No comments:

Post a Comment